Sabtu, 29 Maret 2014

Silkygirl Silky Lips

Selamat siang teman2...

Kali ini saya akan mereview tentang Silkygirl silkylips magic pink lip balm.
Ditunjang dengan bibir saya yang kering secara Balikpapan mataharinya menyengat cin.

Liat-liat review mbak2 yang pernah cobain, akhirnya saya cobain juga deh...
Pertimbangan saya membeli karena harganya tergolong murah (ngga sampe 20rb), kemudian memberi warna pink yang tidak ngejreng banget nih yang bikin saya makin tertarik alasannya bibir saya agak kehitaman (padahal saya tidak merokok T_T) dan tentunya melembabkan bibir, bukan kaki.

Dengan berbekal motor dan helm pinjaman, saya menuju ke Toko Lisa. Sesampainya di sambut mbak2 muda bermake-up tak lain adalah pegawai yang jualin make-up, bukan tukang parkir.

"Cari apa mba?"tanya mbak jual make-up. "Cari lip balm silkygirl mba"jawab saya sambil plirik2 ke make-up yang lain sapa tau ada yang menggetarkan hati untuk dijamah.
Skip2 aja ya proses saya membelinya. Sistemnya masih sama kok, pake duit.

Sampe rumah langsung buka bungkusnya, penasaran dengan review2 mbak2 blogger yang katanya lumayan untuk produk dengan harga terjangkau.
Rasa lipbalm ini ada 3, stroberi, cherry, dan tanpa rasa.
Saya membeli yang rasa stroberi (ini dipilihin mbak yang jual), saya nerimo2 saja.

Bentuk fisiknya warna pink, lip balmnya warna putih, dan bagian bawah produk ada tulisan stroberi dengan penulisan bhs Inggris yang bener.
Di bungkus plastiknya ada tulisan kalo lip balmnya bisa tahan melembabkan selama 6jam. Di bibir saya tidak selama itu. Paling mentok 2jam. Tapi saya suka lembabnya, ga gitu lengket, pas!

Pertama dipakai reaksi saya kaget, ada rasa mintnya, bikin seger kalo dipake lagi butuh mood booster waktu kucel2nya muka.
Bercermin terus nunggu kapan bibir saya jadi pink...
Akhirnya muncul juga walaupun ga gitu nutupin bibir saya yang hitam, overall oke deh.


Silky Lips masih terbungkus rapi saat dibeli


Pamerin dikit isinya


Banyak informasi di bungkus belakangnya termasuk no animal tested




Salam, Iez

Selasa, 25 Maret 2014

Original Source

Selamat pagi teman2...
Bagaimana tidur malam anda? Nyenyak?
Bangun tidur di pagi hari paling enak mandi dengan sabun yang bikin sadar dari mimpi alias melek. Setuju?

Beberapa waktu lalu saat saya berjalan-jalan di hypermart untuk belanja bulanan, saya menemukan Original Source di bagian sabun, bukan di bagian minyak goreng.
Saat pertama kali liat, saya berpikir, "wah, ada produk baru nih.."
Saya tertarik dengan model kemasannya yang berbeda dari kebanyakkan produk, bisa diterawang isinya dan kemasan isi ulang yang tidak merepotkan karena tidak takut tumpah kemana-mana.

Di rak terdapat varian Vanilla Milk & Raspberry; Lemon & Lime; dll (maaf saya lupa). Warnanya bagus banget dijejerin bareng varian lain.
Pilihan saya jatuh pada rasa mint and tea tree berwarna hijau. Saat saya endus2 baunya, strong banget mintnya, bau segar. Beneran nih! Untuk varian yang lain baunya pada strong.

Sampai rumah, segera saya coba. Isinya warna hijau, sama kayak penampakkan saat masih dikemasan.
Di usap2 di kulit, tiba-tiba....
Kerasa dingin! Mungkin ini efek dari sabunnya yang mint. Dan saya sarankan agar digunakan untuk kulit tubuh saja, jangan muka juga.
Untuk harga dari sabun 500ml atau 1/2L ini tidak sampai 40ribu. Waktu saya bandingkan dengan Original Source dengan kemasan yang memiliki tempat harganya kurang dikit dapet yang 500ml ini, tapi yang tempatan isinya ga sampe 500ml.


Tulisan paling atas made with 75% Less plastic
Turun kebawah ada tulisan 15.854 jumlah daun mint untuk 1 Kemasan 


sisi belakang bertuliskan original source guides




Salam, Iez

Jumat, 21 Maret 2014

Kapurung

Halo teman2 semua...
Musim hujan selalu identik dengan....
Jeng jeng jeng....
Yang hangat2. Bisa itu minuman berupa susu hangat, kopi hangat, teh hangat atau berupa makanan. Bisa sop, mi kuah, soto, bakso, dll.
Kali ini saya ingin membahas kapurung.

Apa itu kapurung? Mungkin bagi teman2 yang berasal atau tinggal di Sulawesi Selatan mengenal makanan ini. Untuk teman2 yang tinggal atau berasal dari Maluku dan Irian mengenal makanan ini bernama Papeda. Adakah teman2 yang mengetahui perbedaan papeda dan kapurung selain tempat asal mereka yang berbeda?

Masakan ini memang harus kudu musti pake sagu karena itu adalah keistimewaannya. Untuk yang baru ingin mencoba, saat melihat akan memunculkan spekulasi di pikiran masing2. Mirip lem kertas lah, ingus lah, aneh lah, macam2 pokoknya.
Tapi...
Saat dimakan, bakal ketagihan seperti saya.

Pertama kali saya menemukan masakan ini di beri oleh tetangga saya yang bersuku Bugis.
Saya melihat cara pembuatannya, loh. Jadi kapurung ini isinya sagu berbentuk bulat2, sayur kuning, ikan yang dihancurkan sebagai kaldu, tambahannya sambal pedas. Bisa juga menambahkan tumbukkan kacang tanah. Untuk sayurnya menggunakan kacang panjang dan daun katup.

Cara membuat sagunya itu air panas di campur sagu sehingga berbentuk seperti lem, lengket2 gitu.
Bentukin bulatnya menggunakan 2 lidi, dibentuk sebesar keinginan. Lebih baik sih tidak terlalu besar supaya saat dimakan mudah.

Pengalaman saya saat membeli di Bontang, ikan yang dihancurkan diganti menggunakan ikan teri. Sedangkan di Jogja, saya mendapatinya kita sendiri yang membuat bulatan sagunya menggunakan 2 garpu dan disajikan dengan ikan utuh, bukan ikan yang dihancurkan.
Pertanyaannya sekarang adalah di Balikpapan bisa membeli kapurung/papeda di mana ya?

ini adalah kapurung yang saya beli di Bontang. Tambahannya jagung manis



Salam, Iez

Kamis, 20 Maret 2014

Cha-cha Taiwan Milk Tea

Selamat siang teman2 semua...
Cuaca panas begini mengingatkan saya dengan Cha-cha milk tea di Jogja. Jadi sesuai dengan namanya, ini adalah minuman teh susu khas Taiwan. Untuk menikmati milk tea ini ditambah toping yang bisa di pilih sesuai selera dan milk tea tersebut pun bisa di pilih sesuai rasa kesukaan.

Saya suka ke sana, sampai2 mbak kasir ingat nama saya :D
Oiya, lokasi yang biasa saya datangi di daerah Taman Siswa. Kenapa ga di cabang yang lain? Di cabang gejayan dekat toko sepatu Bata, ini selalu rame dan gara2 chacha gejayan ini nih saya dulu selalu penasaran chacha itu apaan sih? Kok parkirannya penuh terus?

Di cabang seturan ini kadang2 saja saya mampir kalo sedang lewat. Jauh banget kalo mau dinitain ke sana, secara rumah saya di jalan wates. Lokasi seturan ini berada dekat dengan mai-mai, seberang happy puppy.

Nah di lempongsari ini saya tidak begitu tau persisnya di mana, jadi saya belom pernah ke sana. Menurut info yang di dapat dekat hotel hyatt.

Cabang taman siswa ini dekat dengan neutron. Alasan ke sini karena lebih dekat dari rumah; dekat dengan rumah teman tepe2 bareng; dekat dengan kantor dulu, pulang kerja langsung mampir.

Candi gebang ini telat munculnya. Kalo bukanya 4tahun yang lalu mungkin saya jadi lebih sering ke sini, dekat kampus sih. Daerah sini lokasinya seberang indomaret candi gebang.

Kenapa sih suka ke chacha? Karena susunya banyak, topingnya juga saya suka, suasana tempatnya cocok untuk nongki2 sama teman, punya menu camilan, manis pada minuman bisa di sesuaikan sama keinginan dengan catatan waktu pesan langsung kasi tau mbak kasirnya pengen takaran manis seberapa.

Minusnya chacha ini ada 2, tidak buka cabang untuk daerah barat Jogja dan tidak ada delivery. Lumayan jauh untuk menuju chacha yang paling dekat di tamsis. Kalo ngga bisa buka di barat jogja, di balikpapan aja deh bukanya ^_^. Saya sering di pamerin teman saya kalo lagi pada di chacha T_T

Untuk jam buka 10 pagi sampe 11 malam, tiap hari. Pilihan rasa milk tea nya ada yoghurt, green tea, oolong, dll. Untuk toping ada mango puding, egg puding, oreo, pearl tapioca, dll.
Harganya berkisar 10ribu sampai 12ribu, tergantung tambahan toping dan ragam milk tea yang dipilih.
Saya sendiri selalu memesan green tea toping egg puding.

Untuk interiornya kalo saya lihat bernuansa cewe2. Meja dan kursi terbuat dari kayu tanpa serabut, ada meja panjang yang terdapat mbak kasir tempat membayar sekaligus memesan. Jadi urutannya teman2 masuk, terus langsung aja ke mbak kasir, pesan, terus bayar. Nanti teman2 bakal di tanya nama. Sistemnya seperti di coffee shop semacam starbucks dan j.co gitu kalo pesanan sudah siap, nama pemesan di panggil.



Salam, Iez

Jumat, 14 Maret 2014

Olitalia Grapeseed Oil

Halo teman2, selamat sore...
Perkenankan saya untuk memperkenalkan Grapeseed Oil yang translete Bhs. Indonesianya Minyak Biji Anggur.
Kok masuk kategori kosmetik? Iya, buat goreng muka (kalem plis).

Sebelum menuju ke manfaat, saya akan menjelaskan tekstur grapeseed oil. Sebagaimana kita tau, oil berbentuk cairan yang pekat, namun grapeseed oil ini lengket sedikit di awal, kemudian meresap. Oleh karena itu banyak yang menggunakan oil ini sebagai pengganti pelembab wajah. Untuk kulit berminyak, bisa menggunakan juga dengan catatan hanya 1 tetes. Saya pernah menggunakan 3 tetes dan dengan sukses wajah saya berminyak sekali.

Selain untuk pelembab wajah, bisa juga untuk melembabkan kulit badan, rambut, menghapus eye makeup, memasak, dll.

Saya membeli dengan merek Olitalia. Kenapa merek itu yang saya pilih? Karena di Ranch Market Balikpapan hanya terdapat itu saat saya memburu grapeseed oil. Jadi saya kurang tau dengan merek lain karena belom pernah menjamahnya. Untuk option pilihan lain selain Olitalia, bisa menggunakan merek Borges.

Harga untuk memboyongnya sekitar 70an ribu untuk 500ml.
Grapeseed ini dikemas menggunakan botol kaca hijau gelap. Tapi tenang saja, isi oilnya masih bisa terintip dari luar botol.

Saya menyetok oil ini dengan botol plastik yang saya beli di toko kosmetik seharga 5ribu. Kenapa saya membeli botol plastik lagi? Alasan saya yang pertama saya pingin bisa membawa oil ini traveling. Kalo saya bawa botol kaca sebesar 500ml bakal makan tempat dan riskan untuk pecah botolnya. Selain itu saya pingin agar saat mengeluarkan oil bisa sesuai dengan keinginan karena mulut botol plastik ini memiliki lobang kecil.

Saat2 memindahkan oil dari botol kaca menuju botol plastik adalah saat2 yang menegangkan. Dipikiran saya takut tumpah, di rumah ga ada corong buat mindahin. Ternyata salah teman2, si botol kaca memiliki penahan supaya dalam penuangan oil tidak kebanyakkan. Cantes sekale...

Bagaimana, tertarik?




Salam, Iez

Kamis, 13 Maret 2014

Lumpia di Depan Hotel Mutiara Yogyakarta

Selamat sore...
Teman2 ada rencana untuk mengarungi Malioboro Jogja dengan jalan kaki?
Tidak ada salahnya mengisi perut dengan kudapan yang berada di pojokkan depan hotel mutiara yang baru. Baik, ini sebagai memperjelas letak posisinya saja, supaya teman2 tidak menerka-nerka, loh, bukannya depan hotel mutiara itu jalanan ya? Maksud saya depan serong kanan dari hotel di kawasan malioboro.

Emang seenak apa sih sampe di posting gitu? Baik, saya tidak tau ukuran enak bagi teman2 bagaimana, tapi kudapan ini memang layak untuk di coba.
Saat saya menyantapnya, ada 2 orang bule asia ngelihatin saya makan. Mungkin mereka melihat reaksi wajah saya saat menyatapnya. Setelah melihat saya, mereka pun membelinya.

Dari segi tempat menurut saya kurang nyaman karena memang hanya menjual lumpia, minum es/hangat teh, es/hangat jeruk saja. Teman2 akan duduk di kursi plastik yang di sediakan oleh penjual sambil melihat orang2 berlalu lalang dan melihat proses pembuatan dan penggorengan lumpia tersebut.

Untuk menyantap lumpia, teman2 akan di suguhkan menggunakan piring kecil dari plastik, parutan yang menurut saya bawang putih dan acar campur lombok utuh.
Perpaduan lumpia hangat dengan parutan bawang putih ternyata enak sekali karena bawang putih memang terkenal dengan pembangkit selera makan, serta acar timun membuat rasa segar dan cabe sebagai rasa pedas.

Lumpia ini bisa dipesan dengan 3 varian yaitu Biasa (hanya berisi sayur) harga 1500, Ayam (berisi ayam & sayur) 2500, Spesial (berisi ayam, sayur, dan telur puyuh) 3000.

Berminat? Silahkan mencoba...

Bisa dilihat harga lumpianya


Ibu penjual lumpia sedang menggoreng


lumpia disajikan dengan acar+cabe+parutan bawang putih





Salam, Iez

Senin, 10 Maret 2014

Facial Wash dengan Oatmeal

Bagi sebagian orang mungkin terdengar aneh dengan judul post ini. Saya juga begitu waktu membacanya di postingan blog lain yang saya cari di mbah google.
Saya mengetahui metode ini saat saya kelimpungan cari bahan alami untuk saya gunakan saat saya hamil nanti. Aset ni cin...

Yah,walaupun sebenarnya tidak bisa di bilang alami 100% juga karena produk ini dibuat dan dikemas oleh pembuatnya yang kita sendiri tidak tau apakah benar2 alami atau buatan.
Oiya, lupa memperkenalkan nama produknya. Saya menggunakan oatmeal quaker instant yang warna merah.

Kenapa pakai oatmeal quaker merah? Kenapa ga biru? Kenapa ga pake yang merek supermarket?
Bisa2.. semua tergantung selera masing2 aja.
Saya pakai quaker merah karena lebih cepat lembek kalo di kasi air biasa. Air biasa ini adalah air dari ledeng yang tidak pakai heater. Namanya juga quaker oat instant. Dan alasan lainnya karena kulit saya acne porn. Sangat tidak nyaman kalo acne lagi sakit2nya di gosok sama sesuatu yang keras. Setuju?

Untuk yang suka masih terasa kasar2 waktu di pakai, bisa menggunakan quaker oat warna biru. Untuk yang produk supermarket terjadi penggalauan. Ada yang suka karena seperti quaker biru dengan harga tentu lebih murah dari quaker biru. Ada juga yang tidak suka karena bertekstur seperti quaker biru.

Cara pemakaiannya, menurut info yang saya peroleh dari youtube, oat di taruh dalam genggaman tangan, kemudian di basahi air. Sudah merasa lunak baru deh di usrek2 ke muka.
Saat saya melakukan hal seperti di youtube, yang ada oat pada ngacir ikut ngalir sama airnya. Itu mbak2 di youtube berarti sudah profesional banget dalam hal genggam menggengam oat.

Cara saya akhirnya menggunakan wadah. Oat di taruh secukupnya di wadah, diisi air secukupnya. Dalam frase ini, memang butuh latihan agar bisa mendapatkan adonan yang pas. Semangat ya!
Aduk-aduk pake jari. Viola! Tinggal usrek2 ke muka.
Dinikmatin aja dalam melakukan ritual usrek2 mukanya. Kalo udah bosen, tinggal di hilangkan pakai air. Saya sendiri menutup ritual tersebut dengan menggunakan spon wajah yang biasanya dipake untuk facial itu. Rasanya lebih bersih dibanding hanya menggunakan air.

Bagaimana? Tertarik mencobanya?


Oatmealnya saya taruh di wadah beserta sendok kecil supaya mempermudah pengambilan


Dan ini adalah jenis oat yang digunakan




Salam, Iez

Nike Woman Pure Eau De Toilette Deodorant

Anda memiliki bau badan tidak sedap?
Saya ingin merivew produk dari nike dan tentu saja saya telah mencobanya.
Asal mulanya saat saya berada di Bontang, saya merasa kebingunga memilih deodorant secara di Bontang untuk memilih produk tertentu termasuk sulit, variannya sedikit.
Dan setelah menyusuri rak di Bontang Plaza, mata saya berhenti di Nike Pure Deodorant ini sambil berpikir di kepala saya, wow, disini ada brand luar. Langka ini...
Pertama tentukan dulu mau pilih yang baunya gimana. Buka tutup beningnya dan endus-endus. Nike ini punya varian tidak hanya satu. Tentu saja pembedannya warna kemasan dan wanginya. Harga untuk membawa pulang tidak sampai 50ribu 200ml.
Pilihan saya jatuh pada Nike Woman Pure berwarna biru. Aromanya wangi bunga bercampur woody dikit.
Dari segi ketahanan wangi di badan saya kurang lebih 2-3jam. Badan saya termasuk panas yang lebih mudah berkeringat.
Dan bentuk deodorant ini adalah spray. Saat saya menyemprotkan ke badan, sensasi dingin dari deodorant ini bikin cespleng apalagi digunakan setelah mandi. Untuk kulit yang terluka lebih baik jangan menggunakan ini dulu, di sembuhin dulu lebih baik.


Penampakkan depan

Simbol2 di botolnya


Not animal tested


yeah!


Salam, Iez

Jumat, 07 Maret 2014

Revlon Charlie White

Selamat pagi teman-temin,
Saya akuin selama saya di hometown, mendadak banci wangi2an. Untuk setia pada 1 wangian tentu saja sulit, secara tiap jalan2 terus liat wangi2an baik itu sabun, parfum, hand body, pewangi kamar, pengennya di endusin, terus ujung2nya pengen.
Hadeh... jangan di contoh ya...

Kali ini saya terjebak (masih) di Bontang Plaza. Pelaku penjebaknya mbak2 yang jual.
Bermula dari liat2 di bagian kosmetik dan melewati produk Revlon. 

Dan.....

Saya berhenti sambil perhatiin parfumnya. Dengan niatan endus2 dengan dalih just ask, saya malah kepincut beli.
Saya sendiri juga baru mengetahui Revlon selain menjual peralatan makeup, juga menjual parfum.

Jujur saja saat itu saya galau di antara 2 pilihan, blue dan white.
Kenapa bisa beli yang white?
Karena mbak yang jual suka wangi white. Oke, baguslah, mbak yang jual punya pendirian yang kuat, mandiri, dan pintar menghasut saya untuk membeli (apa sih?).

Harga untuk memboyong ke rumah adalah 100ribu dengan isi 100ml.
Bentuk fisiknya berkotak putih mengikuti namanya, white. Kalo beli yang blue kotaknya biru, bukan merah.
Tutupnya berwarna silver, dengan badan terbuat dari kaca ngeblur soft. Sebaiknya hati2 dalam penyimpanan ya.
Untuk menyimpan parfum sebaiknya di simpan bersama kotaknya.
Apa kotaknya terlanjur di buang? Yakin? Yaudin, ga papa jg sih, di simpannya jgn terkena sinar matahari biar awet. Dan jangan di kamar mandi juga.

Wanginya soft banget. Untuk mencium wanginya pun orang lain harus so close dengan si pemakai. Maaf saya tidak begitu bisa mendeskripsikan wangi2nya.
Tapi sepengamatan saya, wangi ini seperti wangi2 bedak di campur bunga.
Segi ketahanan wangi di kulit saya yang hangat, sekitar 3-4jam.
Untuk di baju lebih tahan lama dari di kulit.

Cara pemakaian saya di kedua pergelangan tangan, belakang telinga, dada, dan tumit. Tumit? Iya, jadi kalo teman-temin menyemprotkan wewangian di tumit, wanginya bisa tercium oleh hidung. Cobain deh.
Menurut saya parfum Revlon ini baik digunakan oleh remaja SMA karena berbau soft, atau digunakan oleh wanita muda dengan kepribadian kalem tapi pengen wangi, atau oleh office lady indoor.


Ini penampakan depan tanpa box nya



Di bagian bawah botol terdapat tulisan netto 



Tulisan Charlie timbul berada di bagian tutup atas



Salam, Iez