Sabtu, 27 September 2014

Papabunz

Halo teman-temin, selamat Idul Adha ya... Kurban apa tahun ini? Sapi atau kambing? 
Kali ini saya ngeblog ditemani oleh kucing saya bernama pon. She's cute ♥
Saat ini saya mau memposting jajanan yang beenama Papabunz, bukan pon :D
2 tahun lalu kira2 foto ini saya ambil saat saya menuju Gramedia di Malioboro Mall daerah Jogjakarta. Letak persisnya berada di lantai dasar mall tersebut. Untuk mencarinya pun tidak sulit, teman-temin pasti langsung menemukannya karena berada di samping escalator.

Bisa teman-temin lihat, gerai Papabunz mengusung konsep take away atau dibawa pulang, bukan dinning in. Cara membelinya adalah langsung ngomong sama Mba atau mas pegawai Papabunz di gerai, langsung deh pilih mau rasa apa. Tersedia coffee, vanilla, blueberry, banana dengan range harga 7.000-7.500.


Ini adalah penampakan Papabunz yang saya beli rasa Blueberry. Merasa familiar dengan bentuknya? Kalo saya nilai mirip dengan Roti Boy tetapi perbedaannya terdapat selai blueberry di Papabunz. 
Waktu itu saya mengira selai ini banyak berada di tengah rori. Ternyata saya salah! Selainya hanya berada di tempat tengah aja.


mohon maaf, mbaknya saya samarkan wajahnya karena takut keberatan kalo saya ekspose sembarangan :D
overall, saya rasa konsep Papabunz kurang lebih seperti Roti Boy. Menggunakan pembungkus kertas juga. Tetapi ditambah dengan selai yang menggoda unyu2.





Salam, Iez

Crispy Puffs

Selamat malam teman-temin pecinta kuliner, apakabarnya? Semoga kabar semua luar biasa supaya bisa menikmati kuliner yang enak2 :D

Kali ini saya akan mereview camilan yang saya jumpai di bandara Sepinggan Balikpapan. Kalo teman-temin perhatikan lantai latarnya beda dengan lantai bandara baru sekarang, itu memang benar karena saat saya membelinya masih berada di bandara lama.

Saat saya menunggu emak landing, saya melipir di Crispy Puffs. Saya bukan wanita gampangan yang suka membeli camilan tanpa rekomendasi yang tepat. Arum adalah dalang dibalik semua ini. Doi nitip Crispy Puffs dari sini waktu saya mau balik ke Jogja dan saya lupa.

Berbekal dari ingatan itu, saya pun membeli rasa lada hitam. Untuk harganya bervariasi dari 10ribu hingga 12ribu, tergantung isinya apa.
Tekstur kulitnya berlapis kemripik tanda minyak tidak nyangkut banyak di Crispy Puffsnya. Dari semua saya belum pernah mencoba rasa durian. 

Di bandara baru, stan Crispy Puffs berada di pojokkan samping Roti O, dekat dengan penukaran boarding pass. Belum nemu juga? Tanya aja deh sama security atau mas2/mba2 yang jagain bandara. 

Menggunakan wadah jenis kertas


penampakkann Crispy Puffs




Salam, Iez

Facial Brush The Body Shop

Halo teman-temin, pada punya review tentang facial brush yang oke?
Kali ini saya akan me-review Facial Brush milik The Body Shop. Alasan ingin mencoba karena muka udah kusam. Mau facial ke klinik kecantikkan, parno sama pencet2nya yang sakit, tapi ga diersihin malah muncul jerawat.

Saat saya jalan-jalan di Balikpapan Centre, mlipirlah saya ke stan The Body Shop. Sempat ragu untuk membeli Facial Brushnya. Saat diusapkan di kulit tangan lembut. Dari segi penampakannya pasti bersih, secara memiliki tutup transparan. Tanpa pikir panjang saya ambil dan dibawa ke kasir untuk dibayar.

Cara pemakaian versi mbak2 TBS, pertama busakan facial wash, usapkan kewajah, kemudian memakai facial brush-nya.
Untuk saya pribadi cara tersebut kurang nendang. Saya biasanya menggunakan milk cleanser. Diusap rata ke wajah, kemudian memakai facial brushnya. Silahkan dipilih nyamannya gimana ya :)

Jangan lupa setelah pemakaian, dibersihkan sampai bersih. setelah dicuci, facial brush saya kibaskan dengan keras, supaya airnya tidak berada lama di dalam bursh. 

Kelebihannya:
-Harga termasuk terjangkau
-Terdapat tutup bening
-Ukuran tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, pas.
-Saya suka pegangannya yang pegang-able :D

Kekurangan:
-Bulunya di wajah agak terasa, jadi saya memakai seminggu 2x saja
-Sebaiknya setelah dipakai di taruh terkena matahari, takut berjamur. Di tutupnya tidak ada bolongan fentilasi

Penampakkannya

Harga Rp 39.000,-

Penampakkan brush



Salam, Iez



Jumat, 26 September 2014

Pancake Oatmeal

Halo teman-temin, selamat sore.Bagaimana kabarnya sore ini?
Cuaca di Bontang akhir-akhir ini tidak umum. Panaaasss...!
Sore yang panas ini akan lebih enak kalo santai sambil minum es buah, segar...
Saya akan membagikan resep percobaan saya untuk teman-temin yang ingin membuat pancake oat. Loh, terus apa hubungannya sama es buah? Tentu saja ada! Bisa jadi pelengkap minum es buah *maksa* :D

Bahan yang diperlukan:
- Teplon. Untuk yang mengurangi minyak, gunakanlah teplon, karena tidak lengket saat dimasak dan tidak perlu minyak.
- Alat pengocok manual. Saya tidak punya mixer yang pake colokan listrik, jadi pake pengocok manual pun sebenarnya sudah cukup.
- Oat. Menggunakan merek quaker oat instant warna merah. Yang warna biru harus dimasak dulu, repot. 1/2 gelas belimbing.
- Olive oil. Pengganti minyak goreng. 1 sdm.
- Susu bubuk Diabetasol. Saya gunakan ini karena ada di rumah. 1/4 gelas belimbing.
- Baking powder. 1 sdt.
- Vanili. 1/2 sdt.
- Air. 1 1/2 gelas belimbing.
- Tepung terigu. Menggunakan merek segitiga biru. 1 1/2 gelas belimbing.
- Garam sedikit

Cara membuat:
1. Campur semua bahan, kemudian aduk menggunakan pengaduk manual. Saat saya mengaduk semua, tidak terjadi penggumpalan seperti saya membuat pancake yang biasanya.
2. Setelah tercampur rata, taruh teplon di atas kompor menyala, segera tuang adonan pancake. Apabila adonan bisa dibalik, itu tandanya sisi bawah mulai matang, silahkan dibalik setelah matang.
3. Sudah jadi segera taruh dipiring.

-Untuk topingnya saya menggunakan madu atau apapun yang anda sukai.
-Diresep ini saya tidak menggunakan telur karena sedang tidak available di rumah dan saya malas keluar untuk membeli.
-Apabila teman-temin ingin membuat pancake yang lebih mengembang, silahkan menambah baking powder lebih banyak.
-Untuk menambah cita rasa, bisa menambah bubuk kayu manis atau vanili yang lebih banyak.
-Membuat pancake yang lebih gurih lagi bisa menggunakan susu full cream.
Silahkan mencoba :)