Rabu, 05 Agustus 2015

Wet n Wild Megaslicks Balm Stain Red-dy or not

Musim dingin sedang mewarnai Jogja dengan seringnya. Bagaimana di tempat teman-temin?
Ada yang sedang mencari lip balm berwarna? *ikut ngacung* (anggap aja nyambung dengan kata pembukanya)

Segala kosmetik yang mau saya beli selalu melalui seleksi mbah google. Misal mau beli A, cari dulu reviewnya bagus atau ngga. Males deh kalo sudah kebeli ternyata ga sesuai sama gambaran, apalagi kalo barangnya belum pernah lihat langsung. Ujung2nya menghilang digondol kucing peliaraan sebagai mainan.

Berbekal review mbak2 beauty blogger, saya memberanikan diri membeli lip balm stain dari Wet n Wild. Saya mencoba membeli online dari TWL Cosmetics. Sempat was2 juga sih, secara ini pertama kalinya *transfer duitnya sambil bergetar2*

Terdapat 6 varian warna yang ditawarkan oleh Wet n Wild (A stiff pink, Lady and the vamp, Nudist colony,  Pinky promise, Rico mauve, Red-dy or not). Kebetulan belinya lagi diskon juga dari 80.000 menjadi 65.000. Niatan awal pengennya mau beli Rico mauve, apadaya lagi kagak diskon.

Saat ingin membeli sempat dilema antara red-dy or not atau lady and the vamp dengan perbandingan warna yang red-dy or not merah segar atau lady and the vamp dengan warna merah ada sentuhan ungu sedikit. Dengan kondisi bibir saya berwarna hitam di pinggir2nya tetapi tidak mengalami kekeringan pecah2, dipikiran saya warna merah memiliki tingkat stain yang membekas lebih banyak dibanding warna lain.

Hari sabtu pagi paket saya sudah tiba, segera dibuka donk paketnya. Produk lip balm dilapisi oleh plastik segel yang mengartikan masih fresh new belum terjamah bibir2 wanita lain. Bentuknya seperti pulpen besar berbahan plastik yang bisa diputer bawahnya dengan tutup plastik bening.



Saat dioles ke bibir ada terasa rasa mint sedikit, sensasinya tidak lama, cuma numpang lewat. Tidak berbau. Tekstur lip balmnya juga lembut glossy, begitu dioles, warna merahnya keluar seperti saya menggunakan lipstik berwarna merah karena warnanya terlihat sekali, menutupi warna bibir saya yang hitam, berbeda seperti lip balm berwarna yang pernah saya pakai, biasanya berwarna tetapi tidak ampuh untuk meng-cover dengan baik.

Daya melembabkannya lumayan lama, sekitar 3jam, untuk warnanya saya coba untuk memakan yammie rica bebek plus jamur, warna merahnya masih stay dibibir.
Untuk teman-temin yang mencari lip balm berwarna terlihat banget kayak pake lipstik, mencari yang warnanya ga cepat hilang saat makan, bisa mencoba produk ini.
Untuk varian warna lain saya belum mencoba apakah daya stainnya kuat atau tidak, yang pasti saya masih kepincut kepengen wana rico mauve.



Salam, Iez

Selasa, 28 April 2015

Super Yammie

Apakabar teman-temin semua? semoga selalu sehat semua ya..

Dalam kesempatan ini, saya ingin memposting yammie yang sering saya dan big bro datangi.
Jadi apa bedanya yammie dengan mie ayam? Sepengamatan saya, yammie ini dibikin sendiri, dengan artian tidak menggunakan mie yang beredar di pasaran. Sedangkan mie ayam menggunakan mie telur yang beredar di pasaran. Dalam penyajiannya pun sedikit berbeda. Untuk yammie disajikan terpisah dengan kuahnya, sedangkan mie ayam digabung 1 mangkok dengan mie nya. Apabila pengamatan salah atau kurang berkenan, tolong dikoreksi ya..

Warung yammie ini terletak di Jalan Kyai Mojo atau pertigaan Jati Kencana pas. Tempatnya cukup terlihat dari jauh karena catnya hijau.
Kekurangannya di sini adalah parkirannya yang paling tidak mengambil sedikit badan jalan, makanya saya kalo ke sini naik motor, tidak pernah naik mobil.



Menunya sudah pasti menawarkan yammie dengan tambahan pelengkap beragam, ada bakso; pangsit; rica ayam; rica bebek; dan lain-lain. Saya sendiri suka yammie rica bebek plus jamur, kalo big bro suka yang porsi jumbo. Biasanya di sini saat siang terdapat menu nasi dengan lauk.



Sejenis Warung Ramen 'n Katsu

Halo teman-temin semua, selamat siang nanggung sore. Jam segini itu pasti perut lagi krucuk-krucuk minta camilan.

Saat ini saya sedang di tempat baru untuk ngemil maupun makan di daerah ruko Godean, namanya Sejenis Warung Ramen 'n Katsu. Merupakan cabang dari Menteri Supeno 58 C Yogyakarta. Dari luar terlihat sempit tempatnya, ternyata memanjang ke belakang dengan ornamen menyerupai warung di negara Sakura. 

Untuk parkiran, tempat ini memiliki parkiran mobil yang sempit, namun bisa menumpang di parkiran sebelah warung.

Menu yang ditawarkan terdiri dari ramen, bento, gyoza, takoyaki, steamboat, dan lain-lain. Dari semua menu, ada yang menurut saya asing di antara menu lainnya, yaitu spaghetti. Kalau dilihat dari jenis genre warung ini yang ke-Jepang-an, spaghetti bukannya dari Itali? Mungkin owner ingin memberi warna lain untuk menunya.

Saya memesan gyoza dan es jus tomat. Tidak, saya bukan sedang diet. Sebelum ke sini saya sudah makan, jadi saya memesan snack saja.
Gyoza datang dengan tempat anyaman bambu bulat yang biasa digunakan untuk dimsum. Sedangkan jus tomat datang menggunakan gelas seperti toples yang sedang kekinian.
Bentuk gyoza sendiri isinya udang cacahan dibentuk bulat dan dibungkus kulit seperti kulit lumpia tetapi lembut, kemudian di masak dengan cara di kukus.

Sedangkan big bro memesan ramen spesial pedas. Isinya mie, daging, telus rebus, sawi, serutan ikan, dan potongan lombok (yang ini big bro request pedas).
Kuah ramen ini segar. Maaf, saya cuma nyobain kuahnya aja. Minumnya big bro pesan choco ice. Menggunakan gelas toples, berisi chocolate ditambah toping keju parut dan choco chips.


Keseluruhan saya kurang puas dengan pelayanannya. Pegawainya ramah, hanya saja penyajian tidak urut sesuai pemesan. Jadi misal saya datang duluan, sudah pesan, tapi yang disajikan duluan malah orang lain yang pesan sesudah saya.
Kekurangannya hanya itu, overall oke.


Rabu, 22 April 2015

Supertelor Taliroso

Bermula saat saya baru saja menggelundung kembali di kota Gudeg setelah setahun menemani suami di pulau yang terkenal dengan Rumah Lamin, bau khas Jogja langsung memburu di penciuman saya. Entahlah, apakah hanya penciuman saya saja atau bagaimana, setiap daerah memiliki wangi khas masing-masing.

Selama perjalanan dari tempat parkir burung besi hingga sampai di rumah, langsung berpikir enaknya kuliner apa sambil lihat kanan kiri siapa tahu ada yang enak untuk disinggahin.
Kakak saya merekomendasikan rumah makan yang tidak terlalu jauh dari rumah dengan spesifikasi enak, murah, banyak 😄😄

Terletak di Jalan Wates Km 7 daerah Gamping Yogyakarta. Pokoknya pas dipinggir jalan antar kota Jogja-Wates. Dari luar rumah makan ini bercat warna merah, warna yang membuat mata tertuju ke tempat itu. Posisi dapur berada di depan, pembeli memesan makanan bisa melalui jendela kecil yang terhubung dengan dapur.
Masakkan ini berkonsep telur. Bagi yang alergi telur, bisa memesan tanpa telur. Masakkan yang ditawarkan cukup variasi seperti nasi goreng, bakmi, aneka capcay, seafood, soup, dll. Oiya, masakkan disini Halal karena di buku menu saya lihat ada logo dari MUI. Untuk porsinya, menurut saya tergolong banyak. Kalo sedang laper banget memesan yang porsi Jawara, porsi ini adalah jumbo dengan toping campuran seafood, ayam, telur, jamur.

Kekurangan di tempat ini tidak disediakan sambel, sebagai gantinya terdapat lombok utuh, seperti rumah makan Bakmi Jawa. Atau bisa memesan masakkan dengan rasa pedas.




Sabtu, 18 April 2015

Waroeng Special Sambal

Halo teman-temin, post ini saya tulis saat menunggu pesanan di Waroeng Sepcial Sambal Godean Barat. Nama warungnya saling melengkapi sekali ya... kata waroeng merupakan kata ejaan lama bahasa Jawa, special dari kata bahasa Inggris, sedangkan sambal dari bahasa Indonesia. 

Godean sendiri letaknya berada di dekat Ring Road barat Jogja. Karena di daerah Godean terdapat 2 Waroeng SS, untuk membedakannya menggunakan timur dan barat sesuai dengan letaknya.

Waroeng SS sudah tersebar di beberapa titik daerah Jogja, jadi teman-temin tidak akan kerepotan mencarinya. Teman-temin bisa cek disini

Warung SS ini adalah idola penggemar sambal, murah, enak, dan banyak. Sesuai dengan motto anak kuliahan, mencari tempat makanan yang enak, murah, banyak 😄
Bagi yang tidak suka pedas, lebih baik jangan memesan sambal, atau pilih saja sambal yang tidak pedas sekali, mbak dan mas waiter di sini tidak pelit informasi.

Nasi putih bisa nambah secara free kalo teman-temin merasa belum kenyang. Mbak atau mas waitres akan menanyakan, "untuk berapa orang?" Jawab saja sesuai kapasitas perut masing-masing, mubazir cyin kalo tidak habis.



Dulu saat pertama kali ke sini, saya bingung pilih sambal yang mana saking banyaknya yang ditawarkan. Karena saya suka pedas, saya menanyakan rekomendasi sambal pedas sekali. 

Sampai sekarang saya masih suka mampir bersama suami yang juga doyan banget pedas.
Kekurangannya di sini adalah tulisan menu yang terlihat kecil. Hal ini membuat susah buat yang rabun dekat dalam memilih. Selain itu, di jam makan, akan antri lama, secara yang datang ke sana banyak. Di beberapa tempat, tidak ada parkiran mobil, jadi biasanya mobil parkir di pinggir jalan. Untung ada pak tukang parkir.
Yang suka makan lesehan, disediakan tempatnya. Saya suka sekali dengan perbedaan ruangan antara smoking dan tidak.

Dari segi menu, disini menawarkan aneka sambal yang dibarengi oleh aneka lauk dan sayur. Benar-benar cocok untuk didatengi bareng pacar, keluarga, maupun teman.


Kepiting Dandito

Halo para pecinta seafood... apakabarnya? Tentunya saya harap teman-temin selalu sehat supaya bisa jalan2 dan kuliner, hore!!!

Sajian kuliner kali ini datang dari Kota Beruang Madu yaitu kepiting. Mungkin ada sebagian dari teman-temin yang tidak bisa atau tidak suka dengan kepiting akibat alergi, kolestrol, atau males ngupas cangkangnya? Sebagian orang lagi malah ada yang menyukai masakkan kepiting karena menikmati proses pencongkelan daging tersebut.

Sebelumnya mari berkenalan dengan rumah makan Dandito yang terletak di Jl. M. Iswahyudi, dekat dari bandara. Di rumah makan ini saya telah membatalkan niat dan tekad saya selama setahun lebih untuk tidak menikmati makanan seafood.

Saya kesini bareng big sis yang dateng dari jakarta untuk menikmati kota Balikpapan. Big sis pingin mencoba kuliner khas kota ini, kemudian terpikir oleh saya untuk mengajak ke Dandito. Saat membaca di buku menu, ternyata kepiting ini bisa dikirim ke kota lain juga. Untuk lebih pasti bisa menghubungi langsung ke Dandito Telp: 0542-764367 HP: 0811-532368

Kami sepakat untuk memesan 1 porsi kepiting soka bumbu khas dandito. Kenapa hanya 1 porsi saja? Karena saat kami melihat sekeliling pengunjung yang makan, 1 porsi bisa untuk 2-3 orang. 
Kepiting soka tersebut adalah kepiting yang cangkangnya lunak, jadi bisa dimakan bersama cangkangnya tanpa perlu sulit bersusah payah mencongkel2, dimasak dengan tepung yang kemudian digoreng.

Dari segi bumbu yang kami pesan, rasanya memang berbeda dari rasa2 yang pernah ada pada umumnya, terasa pedas dan enak.
Ini pertamakalinya saya mencoba kepiting soka.
Bagi yang memesan kepiting bercangkang keras, akan disediakan alat untuk membuka cangkang kepiting.

Untuk harga saya lupa berapa persisnya, karena saya ditraktir big sis. Mungkin kurang lebih tidak sampai 300ribu untuk 1porsi kepiting soka, 2 nasi putih, 1 ca kangkung, dan 2 minum. Porsi ca kangkung juga bisa dinikmati untuk 2 orang.

Sebaiknya jangan datang saat jam makan karena akan waiting list yang panjang, belum lagi kalo kehabisan. Saya melihat moment ini saat akan meninggalkan rumah makan Dandito.

Bimakroda

Halo para penikmat kuliner Nusantara, apakabar?
Kali ini saya sedang menyambangi rumah makan Bimakroda di daerah Banguntapan, Bantul, Jogja.
Lokasinya tidak jauh dari Ambarrukmo Plaza.
Info terbarunya, Bimakroda pindah tempat sekitar 1 atau 2 rumah ke arah barat dari lokasi awal. Info ini saya dapat saat fb milik Bimakroda memposting kepindahannya.

Saya berkunjung ke sana bersama big bro. Ya, kita adalah pasangan duet kuliner yang akrab. Jujur saja di malam hari mencari tempat barunya harus menggunakan mata yang awas, secara tidak ada penanda semacam petunjuk neon box atau apa saja yang terlihat oleh mata dari kejauhan.
Dari segi parkiran, sedikit lebih luas dari warungnya yang lama. Yang bikin oke lagi adalah wifinya berfungsi lagi dengan baik dan kencang.
Untuk penampakkan warungnya, tentu saja bersih. Di sini kita bisa melihat kegiatan dapur mereka saat memesan makanan di tempat kasir, berbeda dengan dulu di belakang kasir ya tembok.

Nah kita langsung saja ke makanannya. Di spanduk warung terdapat tulisan "warung makan Bali bukan untuk umum" yang artinya makanan disini haram.
Di sini yang primadona adalah babi gulingnya yang cuma ada tiap hari Rabu, Jumat, Minggu di siang hari. Untuk hari bukanya kecuali selasa mereka tutup. Untuk jamnya 09.00-15.00 buka lagi 17.30-21.00.

Menu selain si primadona babi guling terdapat nasi campur, ayam betutu, plecing, sate babi, babi kecap, urutan (sosis babi), tum (berisi jerohan), sayur kacang, lawar merah (dimasak dengan darah babi), sop, daging nyatnyat (seperti dimasak kare).

Saya biasanya disana memesan nasi campur dengan babi guling, kalo sedang tidak ada babi guling cukup nasi campur saja. Tetapi kemaren saya sedang males makan babi, jadi memesan ayam betutu dan plecing. Sedangkan kakak saya memesan daging nyatnyat karena belum pernah mencoba.

Nasi dan plecing disajikan dalam 1 piring ditambah dengan 2 iris timun, sedangkan si ayam betutu disajikan dengan wadah terpisah karena terdapat kuahnya sedikit. Untuk rasa ayam betutu tentu saja pedas. Untuk para penikmat pedas, rasa pedasnya standar. Mungkin disesuaikan dengan lidah orang Jogja yang rata-rata menyukai rasa manis.

Daging nyatnyat punya big bro disajikan terpisah wadahnya dengan nasi karena terdapat kuahnya juga.

Harga nasi ayam betutu plecing Rp 10.000,-, nasi putih Rp 2.000,-, daging nyatnyat Rp 12.000,-, air es Rp 1.000,-.

Kalo makan di sini mengingatkan saya dengan duo Bali yang mengenalkan tempat ini. Kami sering kesini di sela sesi kuliah 😆